Penguasaan
terhadap Teknologi Komunikasi dan Informasi merupakan hal mutlak yang
dibutuhkan di semua bidang. Teknologi Informasi Komunikasi merupakan
faktor yang sangat penting dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya
manusia dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Teknologi juga memegang
peranan penting dalam pengembangan pertanian. Teknologi dimafaatkan dalam tiga
cabang utama pertanian yaitu penanaman, peternakan, dan perikanan.
e-Agriculture merupakan pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pertanian. Pemanfaatan ini
dapat dilakukan di semua aktivitas pertanian, mulai dari proses produksi sampai
pada pemasaran hasilnya. Pemanfaatan TIK dapat meliputi berbagai aspek, baik
itu perangkat telekomunikasi, komputer ataupun perangkat lunaknya. Tentunya
dengan e-Agriculture ini diharapkan TIK dapat dijadikan sebagai alat untuk
membantu mengatasi berbagai kendala yang ada.
Internet menyajikan dunia secara
tanpa batas. Lewat sarana inilah diharapkan dapat digunakan untuk mencari
segala informasi yang dibutuhkan dan dapat pula digunakan oleh masyarakat desa
untuk meningkatkan kesejahteraan perekonomian. Namun sayangnya, selama ini
masalah yang dihadapi oleh masyarakat desa disebabkan kurangnya informasi yang
baru dan tepat, sehingga internet dapat menjadi salah satu solusi dalam masalah
ini.
Internet
memberi informasi kepada para petani dalam pemeliharaan tanaman dan hewan,
pemberian pupuk, irigasi, ramalan cuaca dan harga pasaran. Manfaat internet
menguntungkan para petani dalam hal kegiatan advokasi dan kooperasi. Internet
juga bermanfaat untuk mengkoordinasikan penanaman agar selalu ada persediaan di
pasar, lebih teratur dan harga jual normal. Jika para petani memerlukan
informasi khusus yang tidak dapat segera dilayani para petugas penyuluhan
pertanian, maka mereka bisa mendapatkan informasi tersebut dari internet.
Pengenalan internet bisa dimulai
dari para pemuka masyarakatnya, sehingga demikian manfaat internet dapat cepat
disebarluaskan kepada masyarakat banyak melalui para pemuka masyarakat
tersebut. Dengan lancarnya arus informasi, keterlambatan dan miskomunikasi
mengenai penanaman, pemupukan, penyemprotan, pemanenan, pengeringan, dan
penjualan hampir tidak terjadi lagi.
Membangun sebuah masa depan
elektronis (berwawasan TIK) yang berkelanjutan (sustainable e-future)
memerlukan strategi dan program untuk menyiapkan petani dengan kompetensi TIK.
Hal ini bermanfaat untuk mendukung perdagangan dan kewirausahaan, sehingga pemerintah
dapat meningkatkan kapasitas petani untuk berperan serta dan bermanfaat bagi
tiap pertumbuhan ekonomi. Dengan mengintegrasikan TIK dalam pembangunan
pertanian berkelanjutan melalui peningkatan kapasitas petani, maka petani akan
berfikir dengan cara yang berbeda, berkomunikasi secara berbeda, dan
mengerjakan bisnisnya secara berbeda.
sumber
Winda.
2009. Teknologi Informasi dan Komunisasi di Bidang Pertanian (online). http://miswinda.wordpress.com/teknologi-komunikasi-dan-informasi-dalam- bidang-pertanian/. Diakses 07 Juni 2012
Titin
septiani. 2012. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Bidang Pertanian. http://titinseptiani18.blogspot.com/2012/04/pemanfaatan-teknologi-informasi- dalam.html. Diakses 07 Juni 2012
Jopianus
oler Tumanggor. 2011. Perkembangan Teknologi Informasi. http://jopianustumanggor.blogspot.com/2011/01/perkembangan-teknologi-informasi-di.html.
Diakses 07 Juni 2012