gbr. vertikulture media pipa |
Vertikultur diambil dari istilah
verticulture dalam bahasa lnggris (vertical dan culture) artinya sistem
budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat. Cara
bercocok tanam secara vertikultur ini sebenarnya sama saja dengan bercocok
tanam di kebun atau di sawah. Perbedaannya terletak pada lahan yang digunakan.
Misalnya, lahan 1 meter mungkin hanya bisa untuk menanam 5 batang tanaman.
Dengan sistem vertikal bisa untuk 20 batang tanaman.
Kelebihan sistem
pertanian vertikultur: (1)
efisiensi penggunaan lahan karena
yang ditanam jumlahnya lebih
banyak dibandingkan system konvensional,
(2) penghematan pemakaian pupuk
dan pestisida, (3)
kemungkinan tumbuhnya rumput
dan gulma lebih
kecil, (4) dapat dipindahkan
dengan mudah karena tanaman diletakkan dalam wadah tertentu, (5) mempermudah monitoring/pemeliharaan tanaman,
dan (6) adanya
atap plastik memberikan keuntungan
(a) mencegah kerusakan karena hujan, (b) menghemat biaya penyiraman karena atap
plastik mengurangi penguapan.
Kekurangannya adalah (1)
rawan terhadap serangan
jamur, karena kelembaban
udara yang tinggi akibat
tingginya populasi tanaman
adanya atap plastik, (2) investasi
awal cukup tinggi,
(3) sistem penyiraman harus
continu, dan diperlukan
beberapa peralatan tambahan, misalnya
tangga sebagai alat
bantu penyiraman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar