Kamis, 05 Juli 2012

Inovasi Vertikultur


gbr. vertikulture media pipa


Vertikultur diambil dari istilah verticulture dalam bahasa lnggris (vertical dan culture) artinya sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat. Cara bercocok tanam secara vertikultur ini sebenarnya sama saja dengan bercocok tanam di kebun atau di sawah. Perbedaannya terletak pada lahan yang digunakan. Misalnya, lahan 1 meter mungkin hanya bisa untuk menanam 5 batang tanaman. Dengan sistem vertikal bisa untuk 20 batang tanaman.



Kelebihan  sistem  pertanian  vertikultur: (1) efisiensi penggunaan  lahan  karena  yang  ditanam jumlahnya lebih banyak  dibandingkan system konvensional, (2) penghematan  pemakaian  pupuk  dan  pestisida, (3) kemungkinan  tumbuhnya  rumput  dan  gulma  lebih  kecil, (4) dapat  dipindahkan dengan mudah karena tanaman diletakkan dalam wadah  tertentu, (5) mempermudah monitoring/pemeliharaan  tanaman,  dan  (6)  adanya  atap plastik  memberikan  keuntungan  (a)  mencegah  kerusakan karena hujan,  (b) menghemat biaya penyiraman karena atap plastik  mengurangi  penguapan.  Kekurangannya adalah  (1) rawan  terhadap  serangan  jamur,  karena  kelembaban  udara yang  tinggi  akibat  tingginya  populasi  tanaman  adanya atap plastik, (2) investasi  awal  cukup  tinggi,  (3)  sistem penyiraman  harus  continu,  dan  diperlukan  beberapa peralatan  tambahan,  misalnya  tangga  sebagai  alat  bantu penyiraman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar